Rasanya sudah cukup lama tidak nulis. Kangen juga rasanya. Dulu pernah berobsesi jadi penulis besar, tapi itu semua tinggal angan-angan. Kesibukan serasa menyandera waktuku, sehingga sering tak punya waktu untuk menulis.
Melalui media Blog ini, ingin rasanya memanfaatkannya sebagai media untuk menuangkan berbagai ide dan pemikiran. Tapi, apa sanggup untuk kembali produktif menulis. Menulis tentang apa saja, tentang Madura, tentang dunia pendidikan, hiburan, olahraga, dan apa saja yang berseliweran dalam ruang pikiranku.
Berbagai peritiwa, begitu mudah disaksikan namun tak cukup waktu untuk menganalisanya sehingga bila terpaksa harus ditulis dalam sebuah tulisan menjadi tidak yakin akan menjadi tulisan yang berbobot. Tapi, aku harus segera kembali membangun kepekaan menulisku, jika tidak maka akan menjadi kaku dan susah untuk memulainya.
Mulai hari ini, aku harus merutinkan tradisi nulis ini, mau ada yang membaca atau tidak, terserah. Aku akan memulainya dengan sebuah tulisan :
Kamal, tanpa UTM akan menjadi kota mati
Setelah Jembatan Suramadu diresmikan, praktis pelabuhan Kamal- Bangkalan, kehilangan gairahnya. Pengguna pelabuhan itu menurun tajam. Pengguna jasa penyeberangan lebih memilih Jembatan Suramadu, karena ongkosnya lebih murah dan tidak perlu antri.
Untung kota Kamal, masih punya Universitas Trunojoyo Madura (UTM), kalau tidak matilah kecamatan ujung selatan Bangkalan itu. Karena masih punya UTM, Kamal masih dikunjungi orang.....
Bagikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar