Tampilkan postingan dengan label HUMOR MADURA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label HUMOR MADURA. Tampilkan semua postingan

Rabu, 07 Maret 2012

Humor Madura

Orang Madura dan Polisi






Saat menjadi presiden, Gus Dur pernah bercerita kepada Menteri Pertahanan saat itu, Mahfud MD, tentang orang Madura yang katanya banyak akal dan cerdik.

Ceritanya, ada seorang tukang becak asal Madura yang pernah dipergoki oleh polisi ketika melanggar rambu “becak dilarang masuk”. Tukang becak itu masuk ke jalan yang ada rambu gambar becak disilang dengan garis hitam yang berarti jalan itu tidak boleh dimasuki oleh becak.

“Apa kamu tidak melihat gambar itu? Itu kan gambar becak tak boleh masuk jalan ini,” bentak Pak polisi.

“Oh saya melihat Pak, tapi itu kan gambarnya becak kosong, tidak ada pengemudinya. Becak saya kan ada yang mengemudi, tidak kosong berarti boleh masuk,” jawab si tukang becak.

“Bodoh, apa kamu tidak bisa baca? Di bawah gambar itu kan ada tulisan bahwa becak dilarang masuk,” bentak Pak polisi lagi.

“Tidak pak, saya tidak bisa baca, kalau saya bisa membaca maka saya jadi polisi seperti sampeyan, bukan jadi tukang becak seperti ini,” jawab si tukang becak sambil cengengesan.
Bagikan

Senin, 08 Agustus 2011

HUMOR

Tiang Bendera
Seorang Camat dan Seorang Hansip Kecamatan

Seorang Camat memerintahkan Hansipnya untuk mengukur tingginya tiang yang ada di depan Kantor Kecamatan.

Camat : Hansip. Sini kamu. Saya minta tolong, Tolong ukurkan tinggi tiang bendera ini, karena sepertinya kurang tinggi dan kurang besar.

Hansip : (dengan tegas menjawan) siap pak Camat..

kemudian Hansip bergegas mengambil tali (tampar) dan langsung memanjat cepat ke puncak tiang bendera. Pak Camat kaget melihat kelakuan Hansip yang aneh itu.. kemudian berbicara

Camat : Sip, ngapain kamu manjat tiang itu? nanti kamu bisa jatuh dan tiangnya bisa patah. cepat turun. kan bisa dengan cara dirobohkan dulu kemudian ukur di bawah.

Hansip : (dengan cerdas dan tegas menjawab) siap pak Camat, tapi kalau tiang benderanya ditidurkan (ditumbangkan) itu namanya kan bukan mengukur tingginya, tapi panjangnya

Camat : (dengan ekspresi bingung dan berpikir Pak Camatpun mengangguk) Bagikan

Akibat ramuan Madura

Gara-gara lihat iklan TV Ramuan Madura, ibu Gino lantas merengek-rengek minta dibelikan ramuan agar supaya suami lebih suka "rapat" di rumah. Karena kesal mendengarkan rengekan isterinya terus menerus, pada suatu hari sehabis gajian ia langsung beli ramuan Madura, bukan sebungkus melainkan seribu bungkus.

Agar supaya seluruh keluarga bisa minum ramuan tiap hari, maka jamu tadi dimasukkan kedalam sumur di belakang rumah. Lebih praktis, tidak perlu repot-repot membuat jamu dalam gelas. Demikian pikir keluarga pak Gino.
Keesokan harinya, seluruh keluarga heboh karena tali timba sumurnya "dijepit" bibir sumur.
Bagikan

Orang Madura Salah Duduk

Alkisah seorang juragan garam terkaya di Madura ingin melihat ibu kota Jakarta. Ia memutuskan untuk pergi ke Jakarta dengan menggunakan pesawat terbang.


Setelah tiket berada di tangan, dia langsung menuju ke pesawat dan langsung duduk di business class. Tidak lama berselang, seorang businessman naik pesawat dan mendapati kursinya telah diduduki oleh penumpang lain, maka terjadilah peristiwa seperti berikut:

Businessman : "Maaf pak, ini tempat duduk saya."
Orang Madura: "Sampeyan siapa?" (tanya orang Madura kepada businessman)
Businessman : "Saya penumpang."
Orang Madura: "Lho sesama penumpang kok ser-ngoser. Itu kan masih banyak kursi yang lain. Sampeyan dodok saja di sana."

Karena tidak ingin terjadi keributan, maka si businessman menemui pramugari dan mengadukan hal tersebut. Dan setelah mengecek tiket milik businessman, si pramugari menghampiri orang Madura.

Pramugari : "Maaf pak, bapak tidak boleh duduk di sini. Tempat bapak dibagian lain."
Orang Madura: "Sampeyan siapa?" (tanya orang Madura kepada pramugari)
Pramugari : "Saya Pramugari"
Orang Madura: "Apa itu pramugari saya ndak tahu, apa kerjaan sampeyan?!"
Pramugari : "Saya bertugas melayani bapak."
Orang Madura: "Lho sampeyan tugasnya melayani saya kok ser-ngoser. Saya ndak mau!!!" (hardik orang Madura).

Karena kehabisan akal si pramugari menjumpai Kapten dan mohon bantuan atas perihal tersebut. Kapten pun mendatangi orang Madura tersebut.

Kapten: "Maaf pak, tempat duduk ini milik bapak yang itu, jadi bapak harusduduk di tempat yang lain."
Orang Madura: "Sampeyan siapa?" (tanya si madura dengan kesal)
Kapten: "Saya pilot."
Orang Madura: "Apa itu pilot, apa kerjaan sampeyan."
Kapten: "Saya yang nyopir pesawat ini."
Orang Madura: "Saya naik bis ndak pernah di ser-oser sama sopir. Pokoknya saya mau duduk disini."

Akhirnya semua kehabisan akal dengan ulah orang madura. Tetapi untunglah penumpang terakhir yang baru naik adalah mbok Bariyah. Langsung saja Pramugari menceritakan hal tersebut dan minta pertolongan kepada mbok Bariyah.

Pramugari: "Ehh, mbok Bariyah, selamat siang. Mbok tolong saya ya, ada penumpang yang bikin repot nih."
Mbok Bariyah: "Penumpang yang mana?"
Pramugari: "Itu, bapak yang dari Madura itu, harusnya duduk di kelas ekonomi tapi dia terlanjur duduk di tempatnya bapak ini."
Mbok Bariyah: "Ooh, gampang itu, serahkan saja ambek saya, pokoknya ditanggung beres."

Serta-merta mbok Bariyah menghampiri Bapak Madura.

Mbok Bariyah: "He..He.. pak, sampiyan mau kemana?"
Orang Madura: "Oh, saya mau ke Jakarta."
Mbok Bariyah: "Lho...sampiyan salah pak, tempat duduk ini untuk tujuan Medan, kalau ke Jakarta tempatnya di sana, di sebelah belakang. Itu tempat sampeyan masih kosong."
Orang Madura: "Oh.iya.., ini untuk yang mau ke Medan ya.....untung ketemu sampiyan bik, kalau ndak saya bisa kesasar... terema...terema kasih.. ya bik..."
Bagikan

Humor Madura

Siti : " kak...kak....bisa antar ke Jalan Suci ?"
Tukang Becak : " Bisa lah dek "
Siti : " Berapa ongkosnya kak ? "
Tukang Becak : " 10.000 Dek "
Siti : " Alaahhhhh mahal sekaliiii....Jalan SUci kelihatan aja kok 10.000....5.000 ajaaaaaaaaa"
Tukang Becak : " Bulan juga kelihatan dek....tapi berapa naik becak ke bulan ? "

=============================

Pembeli : " Berapa jeruknya satu kilo kak ? "
Penjual : " 8.000 "
Pembeli : " 6.000 yaa....aku beli 2 kilo "
Penjual : " Iya lahhh....buat pelares "
Penjual menimbang jeruk - membungkus dan si pembeli membayar. Sesampainya di rumah ternyata jeruknya cut kecut tak iyee...tak terima lah si pembeli...dia datangi lagi itu penjual dengan niatan mau protes !!!
Pembeli : " kak, sampean nipu saya yaaa"
Penjual : " Ada apa buuuuu kok saya dituduh pu nipu ? "
Pembeli : " Jeruknya kecut kecut !!! "
Penjual : " Adooooo Buuuu sampeannnn iniiiiiiiiii.....cuma beli jeruk kecut dua kilo saja kok protessssssss....sampeannnn lihatttt iniiiiii....saya punyaaa berapa keranjanggg....saya ngga protes !!! " Bagikan

Selasa, 08 Februari 2011

Humor Madura

Orang Madura yang takut pada Tentara
Ada anekdot bahwa orang Madura banyak yang takut pada Tentara. Suatu saat, di sebuah bis kota yang penumpangnya berjubel seseorang bertanya kepada salah satu penumpang yang badannya kekar dan berambut pendek : "Maaf pak, apakah sampiyan Polisi ? " (logat Madura)
"Bukan !"
"Apakah sampiyan Angkatan Darat ?"
"Bukan !"
"Angkatan Laut atau Angkatan Udara ya ??"
"Bukaaan…!"
"Kalau begitu jancuk sampiyan !"
"Lho kenapa ?"
"Ini sampiyan nginjak kaki saya ".
***

Seorang sales sedang mencoba membujuk seorang petani untuk membeli sebuah sepeda.
Si petani menolak untuk membeli sebuah sepeda, tapi ternyata si sales tampaknya tidak mudah menyerah. "Hei … daripada membeli sepeda, lebih baik aku habiskan uangku untuk pelihara sapi," kata si petani. "Ah," jawab si sales, "tapi coba pikir deh … Anda akan sangat terlihat bodoh jika Anda bepergian dengan mengendarai seekor sapi." "Huhh!!" hardik si petani. "Apakah tidak lebih bodoh jika orang melihatku memerah sebuah sepeda!" Bagikan