Sabtu, 27 Agustus 2011

Kisah Sakera

Sakera adalah seorang tokoh pejuang yang lahir di kelurahan Raci Kota Bangil, Pasuruan, Jatim, Indonesia. Ia berjuang melawan penjajahan Belanda pada awal abad ke-19. Sakera sadalah seorang jagoan daerah yang melawan penjajah Belanda di perkebunan tebu Kancil Mas Bangil. Legenda jagoan berdarah Bangil ini sangat populer di Jawa Timur utamanya di Pasuruan dan Madura.

Sakera bernama asli Sadiman yang bekerja sebagai mandor di perkebunan tebu milik pabrik gula kancil Mas Bangil. Ia dikenal sebagai seorang mandor yang baik hati dan sangat memperhatikan kesejahteraan para pekerja hingga dijuluki Pak Sakera (dalam bahasa kawi sakera memiliki arti ringan tangan, akrab/mempunyai banyak teman).

Suatu saat setelah musim giling selesai, pabrik gula tersebut membutuhkan banyak lahan baru untuk menanam tebu. Karena kepentingan itu orang Belanda pimpinan ambisius perusahaan ini ingin membeli lahan perkebunan yang seluas-luas dengan harga semurah-murahnya.dengan cara yang licik orang belanda itu menyuruh carik Rembang untuk bisa menyediakan lahan baru bagi perusahaan dalam jangka waktu singkat dan murah, dan dengan iming-iming harta dan kekayaan hingga carik Rembang bersedia memenuhi keinginan tersebut. Carik Rembang menggunakan cara-cara kekerasan kepada rakyat dalam mengupayakan tanah untuk perusahaan.

Sakera melihat ketidak adilan ini mencoba selalu membela rakyat dan berkali kali upaya carik Rembang gagal. Carik Rembang melaporkan hal ini kepada pemimpin perusahaan. Pemimpin perusahaan marah dan mengutus wakilnya Markus untuk membunuh Sakera. Suatu hari di perkebunan pekerja sedang istirahat, Markus marah-marah dan menghukum para pekerja serta menantang Sakera. Sakera yang dilapori hal ini marah dan membunuh Markus serta pengawalnya di kebon tebu. Sejak saat itu Sakera menjadi buronan polisi pemerintah Hindia Belanda. Suatu saat ketika Sakera berkunjung ke rumah ibunya, disana ia dikeroyok oleh carik Rembang dan polisi Belanda. Karena ibu Sakera diancam akan dibunuh maka Sakera ahirnya menyerah, Sakera pun masuk penjara Bangil.

Siksaan demi siksaan dilakukan polisi belanda kepada sakera setiap hari. selama dipenjara Pak Sakera selalu kangen dengan keluarga dirumahnya, Sakera memiliki istri yang sangat cantik bernama Marlena dan seorang keponakan bernama Brodin. Berbeda dengan Sakera yang berjiwa besar, Brodin adalah pemuda nakal yang suka berjudi dan sembunyi-sembunyi mengincar Marlena istri Sakera. Berkali kali Brodin berusaha untuk mendekati Marlena. Sementara Sakera ada dipenjara, Brodin berhasil berselingkuh dengan Marlena.

Ketika kabar itu sampai di telinga Sakera maka Sakera marah dan kabur dari penjara. Brodin pun tewas dibunuh Sakera. Kemudian Pak Sakera melakukan balas dendam secara berturut turut, dimulai Carik Rembang dibunuh, dilanjutkan dengan menghabisi para petinggi perkebunan yang memeras rakyat. Bahkan kepala polisi Bangil pun ditebas tanganya dengan senjata khasnya ‘Clurit’ ketika mencoba menangkap Sakera. Dengan cara yang licik pula polisi belanda mendatangi teman seperguruan sakera yang bernama Aziz untuk mencari kelemahan Pak Sakera. Dengan iming-iming akan diberi imbalan kekayaan oleh Goverment Belanda di Bangil Aziz menjebak Sakera dengan mengadakan tayuban, karena tahu Sakera paling senang acara tayuban akhirnya Sakera pun terjebak dan dilumpuhkan ilmunya degan pukulan bambu apus. Lagi-lagi belanda berhasil mertangkap kembali Pak Sakera yang kemudian diadili oleh Government Bangil dan diputuskan untuk dihukum gantung.

Sakera gugur digantung di penjara Bangil dan Ia dimakamkan di Bekacak, Kelurahan Kolursari (daerah paling selatan Kota Bangil).
Bagikan

Resep Aneka Makanan Khas Madura

1. Soto Madura
  • Bahan yang perlu dipersipakan untuk membuat soto Madura, yakni :

    * 250 gram daging ayam rebus, suwir atau 250 gram daging sapi diiris tipis
    * 5 butir telur rebus, iris
    * 250 gram kentang rebus, iris
    * 100 gram tauge, buang akarnya lalu cuci bersih, siram dengan air panas
    * 5 ikat daun bawang, iris
    * 1 batang serai, memarkan
    * 5 batang daun seledri, iris halus
    * jeruk nipis
    * bawang goreng

    Bumbu yang dihaluskan:

    * 3 butir bawang merah
    * 2 siung bawang putih
    * 5 buah kemiri
    * 1 ruas jari jahe
    * 1 ruas jari lengkuas/laos
    * 1 sdt merica
    * garam secukupnya

    Cara Membuat:

    Rebus ayam/daging sapi dengan air secukupnya sampai matang. Angkat, suwir daging ayam atau iris daging sapi. Sisihkan.

    Masukkan bumbu yang telah dihaluskan bersama dengan serai ke dalam kaldu ayam/daging. Masak hingga kuah mendidih, angkat.

    Ketika siap dihidangkan, tata dalam mangkok, irisan telur, kentang, tauge dan suwiran ayam/potongan daging. Siram kuahnya, taburi irisan daun bawang, seledri dan bawang goreng. Hidangkan bersama sambal soto dan irisan jeruk nipis.

    Menu makanan khas Madura itu cukup untuk 4-5 orang. Mudah membuatnya kan? Selamat mencoba
  • 2. Rujak Madura

    Bagi orang Madura tidak akan asing menu makanan yang satu ini, Rujak Madura. Tapi belum tentu tahu bagaimana cara membuatnya. Masyarakat ditanah air, justru tidak asing lagi dengan rujak Madura, sebab, disudut-sudut kota di Indonesia, sudah ada warga Madura yang menjualnya. Lalu, bagaimana cara membuatnya?.
    Untuk membuat rujak Madura, anda perlu mempersiapkan bahan-bahanya terlebih dahulu, meliputi ;

    100 gr taoge, seduh air mendidih setengah menit, tiriskan
    100 gr kol, iris tipis, seduh air mendidih 1 menit, tiriskan
    100 gr kacang panjang iris kasar atau potong2, seduh air mendidih 3 menit, tiriskan
    100 gr mentimun, iris tipis

    Saus, blender jadi satu:
    100 gr kacang sangrai/goreng
    Cabe rawit secukupnya
    2 sdm petis ikan
    ¼ sdt terasi goreng
    Sedikit garam
    1 sdm bawang putih goreng
    Air matang secukupnya

    Pelengkap:
    Tahu & tempe goreng, potong2
    Krupuk kampung

    Lalu bagaimana cara membuatnya;

    Tata sayuran di piring, beri potongan tahu & tempe goreng, siram saus & taburi kerupuk.
    Siap disajikan. Sepertinya sulit, tapi kalau dicoba pasti bisa dan akan ketagihan.

    3. Bubur Kacang Hijau Madura

    salam untuk semua saudara, teman, keluarga di madura

    Bahan
    250 gr kacang hijau, rendam dengan air 2 jam dengan wadah tertutup
    500 ml air
    100 gr nangka matang; iris (opt)
    2 lembar daun pandan, potong2
    100 gr kolang kaling, cuci, tiriskan (opt)
    100 gr gula merah, sisir
    1 sdm tepung maizena, larutkan dalam 2 sdm air
    1/2 sdt vanilla esence
    150 ml santan kental
    gula pasir (opt)

    Cara membuat
    1. Didihkan air, masukan kacang hijau dan pandan
    2. Kecilkan api, tutup dan biarkan sampai kacang empuk
    3. Masukkan gula, pandan, vanila, garam, nangka, kolang-kaling, dan santan, aduk
    4. Besarkan api sampai mendidih, cicipi, tambahkan gula pasir jika kurang manis
    5. Masukkan larutan maizena, aduk cepat, angkat, sajikan panas, hangat, atau dingin

    Catatan
    Banyak di jual di kios-kios pinggir jalan di Indonesia nih :) Biasanya digabung dengan bubur Ketan Hitam dan santan terpisah, saus santan, mengusung nama : Bubur Kacang Ijo dan Ketan Item, heu heu heu … khas sekali. Jadi inget pelajaran Bahasa Indonesia di SD, kata ibu guru: “Contoh penggunaan yang salah: bubur kacang ijo dan ketan item, eh tapi, kalian jangan negur tukang dagangnya yaaa…” heuheu si ibu ada2 saja :D

    Ada juga yang menggunakan santan terpisah. Santan pada bubur di-skip, gantinya dibuat saus santan. Bagus untuk yang sebagian anggota keluarganya tidak menyukai santan. Saus santan dibuat seperti saus santan pada Bubur Candil

    4. Sate Madura

    Sate Ayam adalah makanan khas Indonesia khususnya Pulau Madura. Sate Ayam dibuat dari daging Ayam. Pada umumnya sate ayam dimasak dengan cara dipanggang atau dibakar diatas bara arang. Dan disajikan selagi hangat dengan pilihan bumbu kacang atau bumbu kecap. Sate ini biasanya disajikan bersama dengan lontong atau nasi.

    Bahan:

    * 250 g fillet ayam, potong dadu, tusuk dengan tusukan sate
    * 1 buah jeruk nipis, iris
    * 3 butir bawang merah, iris tipis
    * 5 sdm kecap manis
    * nasi putih atau lontong secukupnya

    Bumbu Kacang:

    * 3 butir bawang merah
    * 4 butir bawang putih
    * 100 g kacang tanah, goreng
    * 2 butir kemiri
    * garam secukupnya
    * 150 ml air kaldu
    * 2 sdm minyak goreng

    Sambal Bawang:

    * 4 siung bawang putih
    * 10 buah cabe merah kecil
    * garam secukupnya
    * minyak goreng secukupnya

    Cara Membuat:

    1. Bumbu Kacang: campur bawang putih, bawang merah, kacang tanah, garam, dan kemiri, haluskan. Panaskan minyak, tumis hingga harum, masukkan air kaldu, masak hingga mengental. Angkat.
    2. Campurkan 2 sdm bumbu kacang dengan 2 sdm kecap manis, celupkan sate, bakar hingga setengah matang. Angkat dan gulingkan kembali dalam bumbu, bakar hingga matang, angkat.
    3. Sambal bawang: panaskan minyak, tumis bawang putih hingga setengah matang, angkat. Campur bawang putih, cabe merah kecil, dan garam, haluskan.
    4. Sajikan sate ayam dengan bumbu kacang, kecap manis, bawang merah, sambal bawang, jeruk nipis, dan nasi putih atau lontong.

    Te .. satte … senangnya .. bgaimanapun ane bangga sebagai maduranese …

    jaga persatuan .. hindarkan provokasi

    5. Satai Odheng Madura

    Bahan :

    * 1 kg udang besar

    * 2 sdm air jeruk nipis

    * 1/2 sdt garam

    * 15 bh tusuk sate

    Haluskan:

    * 8 bh bawang merah

    * 1 sdt gula merah

    * 4 siung bawang putih

    * 5 bh cabai merah

    * 4 btr kemiri

    * 1 sdt lada

    * 1 sdt garam

    * 2 sdm air jeruk nipis

    Cara Membuat :

    * Cuci bersih udang, belah punggungnya, lumuri udang dengan air jeruk nipis dan garam.

    * Campur bumbu halus dengan udang, diamkan selama 30 menit.

    * Tusuk masing-masing udang, dengan tusuk sate, dari ekor sampai kepala. Bakar di atas bara api sambil di olesi bumbu hingga rata, sambil dibalik-balik hingga udang berubah warna dan matangnya rata. Angkat.

    * Sajikan hangat dengan nasi putih.

    6. Gulai Madura

    Bahan :

    * 400 gram daging kambing, dipotong 2 cm

    * 2 cm lengkuas, dimemarkan

    * 2 butir cengkeh

    * 1/8 sendok teh kelabet

    * 1 batang serai, dimemarkan

    * 550 ml santan dari 1/2 butir kelapa

    Bumbu Halus :

    * 6 butir bawang merah

    * 2 siung bawang putih

    * 1 sendok teh ketumbar sangrai

    * 1/4 sendok teh merica sangrai

    * 1/8 sendok teh pala

    * 1 cm kayumanis

    * 1 sendok teh garam

    Cara Membuat :

    1. Tumis bumbu halus, lengkuas, cengkeh, kelabet, dan serai sampai harum dan matang.

    2. Masukkan daging lalu aduk hingga berubah warna.

    3. Tuang santan sedikit demi sedikit lalu masak sampai bumbu meresap

    Untuk 6 porsi

    7. Bebek Goreng Madura

    Nasi Bebek yang khas Surabaya, dengan pengolahan yang tepat siapapun pasti bisa memasaknya dengan bebas amis dan enaaakkkk…. Kebetulan penjual Nasi Bebek yang enak di Surabaya rata2 orang madura, sayang penyajiannya kurang khas madura.
    Gue bereksperimen mereka2 sendiri resep Nasi Bebek agar brasa khas madura, melalui pemilihan bumbu & rempah2nya, ga ketinggalan pelengkap yang khas madura: POYAH KELAPA KUNING ! :D

    Tips menghindari amis:
    Pilih yang jantan, unggas jantan lemaknya jauh lebih dikit daripada betina, otomatis kemungkinan amis karena lemak pun minimal.
    Buangin bagian ekor (termasuk aneka bentuk kelenjar disekitarnya) dan segala bentuk usus.

    NASI BEBEK MADURA
    Bahan:
    1 ekor bebek yang udah dibersihkan (sekitar 800 gram), potong2 sesue slera
    2 sdm cuka
    400 ml air matang
    2 tangkai sereh, masing2 potong dua, geprak
    6 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya
    Bumbu Halus:
    5 siung bawang putih
    8 butir bawang merah
    1.5 sdt ketumbar sangrai
    0.5 sdt merica butiran sangrai
    4 cm jahe (diameter skitar 2 cm)
    3 cm kunyit (diameter 1.5 cm)
    4 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya
    4 cm lengkuas muda (diameter sekitar 2cm)
    5cm pangkal sereh (bagian putih yang muda), iris2
    8 butir kemiri
    2 sdt garam
    Cara:
    Lumuri potongan bebek dengan cuka, diamkan 20-30 menit di kulkas. Cuci sampe benar2 bersih.
    Aduk bersama bumbu halus dan rempah2 lainnya, diamkan di kulkas 30 menit.
    Masukin panci presto, tuangi air lalu masak 20 menit terhitung dari waktu berdesis.
    Matikan api dan diamkan sampe tekanan & uapnya habis, buka dan tiriskan bebek dari bumbunya.
    Goreng bebek sampe kuning kecoklatan ato kering bila suka.
    Tips:
    Kalo ngga ada panci presto, diungkep biasa sampe empuk (mungkin perlu nambah air beberapa kali sampe bener2 empuk).

    Saus Kuning
    300 ml bumbu perebus bebek (kalo kurang bisa ditambah air secukupnya) ditumis dengan sedikit minyak sampe kental, buang ampas rempah2nya (sereh dan daun jeruk). Sisihkan.

    Sambal Bawang
    Bahan:
    3 butir bawang merah, iris kasar
    4 buah cabe merah, iris halus
    Cabe rawit secukupnya
    1 buah tomat matang ukuran sedang, cincang kasar
    ½ sdt terasi goreng
    ½ sdt garam /secukupnya
    1 sdt gula /secukupnya
    4 sdm minyak
    100 ml air matang
    Cara:
    Panasin minyak, tumis bawang merah, cabe merah & cabe rawit sampe aromanya kluar.
    Masukin tomat, tuangin air. Masak sampe air menyusut.
    Pindahkan semua ke cobek, ulek bersama terasi, garam & gula.
    Note:
    Terus terang kalo dibandingin ibu gue lom jagoan bikin sambel. Jadi selain sambel bawang diatas, silakan pake sambel andalan masing2 :D

    Poyah Kelapa Kuning
    Bahan:
    200 gr kelapa setengah tua, parut memanjang
    Bumbu halus:
    1 siung bawang putih
    ½ sdt garam
    1 cm kunyit
    2 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya
    Cara:
    Tebarkan kelapa di loyang lalu jemur d panas matahari sampe setengah kering.
    Aduk kelapa parut dengan bumbu halus sampe rata.
    Sangrai dengan api keciiil sampe bener2 kering, matikan api. Diamkan sambil diangin2 sampe adem, simpan di stoples.

    Pelengkap lain:
    Nasi hangat
    Irisan tomat & mentimun
    Petikan daun kemangi
    Irisan jeruk nipis
    Lalapan lain sesue slera

    Penyelesaian:
    Taruh nasi anget di piring, tuangi 1 sdm bumbu kuning diatasnya, taburi poyah kelapa.
    Sajikan bebek goreng, sambel & lalapan di tempat terpisah.
    Nyaaaaaaaammmm……………..

    WARNING !!
    Bebek mengandung kolesterol tinggi. Yang diet kolesterol makannya secuiiiilllll aja ya, banyakin lalapannya ajah

    8. Nasi Serpang : Pusaka Kuliner Madura

    usaka kuliner pantas disematkan pada Nasi Serpang. Ia diracik berdasarkan resep masakan para leluhur warga Madura. Nasi Serpang merupakan masakan paduan dari bahan makanan segala penjuru, maksudnya dari penjuru daratan, pantai sampai dengan lautan. Dari ikan laut sampai dengan daging hewan daratan.

    Bahan makanan yang dimaksud, antara lain:
    * Nasi

    * Pepes ikan tongkol

    * Kerang dimasak sambal goreng

    * Soun bumbu kecap

    * Telor asin masir

    * Sambal terasi

    * Krupuk rambak bumbu rujak

    * Dendeng daging sapi Madura

    * Kripik paru

    * Rempeyek ikan teri dan kacang
    Bagaimana? Lauknya colour full, khan? inilah Kekhasan Nasi Serpang.

    Satu lagi kekhasan Nasi Serpang, yaitu nyaris tak ada sayur yang nongol di belantara lauk pauknya. Hal ini juga akan Anda jumpai hampir di setiap masakan made in Madura. Mau yang Sate Madura, Soto Madura, Topa’ Ladha.

    Kesimpulannya: Kaya Lauk, Minim SayurBermacam-macamnya lauk Nasi Serpang mengajak kita menjelajah cita rasa masakan pedalaman hingga pesisir. Belantara cita rasa pedalaman dapat Anda temui pada lauk Dendeng daging sapi yang bahan dasarnya adalah daging Sapi Madura. Cita rasa pedalaman juga bisa Anda gali dari secuil telor asin masir yang bahan dasarnya telur bebek.

    Sementara cita rasa pesisir dapat Anda telusuri dari Pepes ikan tongkol yang berwarna merah karena ada keterlibatan unsur cabai merah dan tomat. Rasanya? Pasti ada asinnya dong, khan bernuansa pesisir. Anda juga bisa memergoki rasa pesisir bercampur pedalaman dari kerang yang dimasak dengan bumbu sambal goreng.

    Sambal terasi Nasi Serpang pasti dengan mudah dapat Anda bedakan dengan sambal terasi ala masakan Jawa. Sambal terasi khas Madura teksturnya kasar dan liat menyerupai petis, jadi tidak cair. Konsep sambal terasi seperti ini juga dapat Anda jumpai pada masakan khas Kabupaten Gresik-Jawa Timur; Nasi Krawu.

    Maklum, kreator Nasi Krawu tak lain adalah orang-orang Madura yang merantau ke Gresik. Akhirnya cita rasa Nasi Krawu tak jauh dari masakan khas Madura.
    Mari kita lanjutkan pengembaraan di belantara cita rasa Nasi Serpang.

    NASI…..

    Sumber karbohidrat pada Nasi Serpang ini memiliki rasa punel. Cita rasa ini diperoleh bukan hanya dari bahan dasar beras yang berkualitas namun juga dari tata cara pendinginan nasi.

    Nasi dalam penyajian masakan khas Madura, mayoritas disajikan dalam keadaan dingin. Mulai dari Soto sampai dengan Sate, bila dalam penyajiannya disandingkan dengan nasi, maka nasi tersebut lebih sering dijumpai dalam keadaan dingin.

    Teknik pendinginan ini sangat khas sehingga tak hanya berdampak pada suhu nasi menjadi dingin, namun juga mengakibatkan rasa punel mendekati tingkat liatnya ketan. Ini tidak mengada-ada.

    Cobalah Anda bandingkan antara nasi dingin buatan jenis masakan lain dengan Nasi Serpang. Sensasi liat dari Nasi Serpang meski dalam keadaan dingin membawa kita pada sudut lain dari dunia makan-memakan.

    Teknik pendinginan inilah yang membedakan nasi dalam unsur masakan Madura dengan nasi pada masakan asal daerah lainnya. Hal serupa dapat Anda jumpai pada kasus jamu. Jamu ramuan Madura tentu berbeda sensasinya dengan ramuan daerah lain. Meski nama, atau jenis atau manfaatnya sama yaitu JAMU…..

    9. Nasi Lemak Madura

    BAHAN
    * Nasi lemak
    * Bahan
    * 2 ½ cup beras
    * 3 cup santan, atau bisa diukur banyaknya santan 1 ruas jari diatas beras
    * 2 siung bawang putih haluskan bersama 1 bh bw merah
    * Seiris tipis jahe, memarkan
    * 2 lbr daun pandan, ikat lalu robek2
    * 1 sdt garam
    * ½ sdt chicken stock*optional*

    Cuci bersih beras, masukkan dlm rice cooker. Campurkan semua bahan ke dalamnya, aduk rata, masak. Perlu jg sesekali diaduk agar santan tercampur rata dg nasi

    Ayam Palappa Mera

    Bahan

    * 1 ekor ayam, potong2, cuci bersih lumuri dg sedikit garam dan jeruk nipis. Remas2 diamkan sebentar
    * 3 lbr daun jeruk
    * 1 btg sereh digeprek
    * 1 sdt air asam
    * 2 sdm kecap manis
    * 2 gelas santan
    * Bumbu haluskan
    * 5 bh bw merah
    * 3 siung bw putih
    * 4 bh cabe merah, buang bijinya
    * 4 bh kemiri
    * 1 bh tomat

    Cara membuat

    * Cuci bersih ayam sekali lagi
    * Tumis bumbu hg harum, masukkan sereh daun jeruk, dan ayam. Aduk2 hg ayam berubah warna
    * Tambahkan santan dan air asam, aduk rata, terakhir beri kecap dan garam
    * Masak terus ayam hg matang dan kuah mengental

    Pelengkap

    Teri goreng

    Kacang goreng

    Telur rebus/telur dadar iris

    Timun

    Sambal bajak/sambal blacan

    10. Petis Ola Telur Madura

    Bahan:

    * 6 butir telur, direbus

    * 2 lembar daun jeruk purut

    * 500 ml santan (1/2 butir kelapa)

    * 1 sendok makan petis

    * 10 buah cabai rawit utuh

    Bumbu halus:

    * 5 siung bawang putih

    * 2 cm jahe

    * 2 cm kunci

    * 2 cm kunyit

    * garam

    Cara membuat:

    * Kupas telur rebus, sisihkan.

    * Tuang santan ke dalam panci.

    * Tambahkan daun jeruk, petis, dan bumbu halus.

    * Lalu rebus sambil diaduk hingga mendidih.

    * Masukkan telur dan cabai rawit.

    * Masak hingga bumbu meresap.
  • sumber:
    Muhammad Subhan Al-Pandiany
Bagikan

Rabu, 17 Agustus 2011

Mengenal senjata khas Madura (Clurit)


Celurit memang tak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Madura, Jawa Timur. Senjata tajam yang berbentuk melengkung ini begitu melegenda. Sejak dahulu kala hingga sekarang, hampir setiap orang di Tanah Air mengenal senjata khas etnis Madura ini. Saking populernya, celurit kerap diidentikkan dengan berbagai tindak kriminal. Bahkan celurit juga digunakan oleh massa saat terjadi kerusuhan maupun demonstrasi di pelosok Nusantara untuk menakuti lawannya.

Boleh jadi, begitu mendengar kata Madura, dalam benak sebagian orang bakal terbayang alam yang tandus, wajah yang keras dan perilaku menakutkan. Kesan itu seolah menjadi benar tatkala muncul kasus-kasus kekerasan yang menggunakan celurit dengan pelaku utamanya orang Madura.
Kendati demikian tak semua orang mengetahui sejarah dan proses sebuah celurit itu dibuat hingga dikenal luas. Di tempat asalnya, celurit pada mulanya hanyalah sebuah arit. Petani pun kerap menggunakan arit untuk menyabit rumput di ladang dan membuat pagar rumah. Dalam perkembangannya, arit itu diubah menjadi alat beladiri yang digunakan oleh rakyat jelata ketika menghadapi musuh.
Demikian pula pendapat D. Zawawi Imron. Seniman sekaligus budayawan Madura ini menuturkan, kalangan rakyat kecil memperlakukan celurit sebagai senjata tajam biasa. Dengan kata lain, celurit itu bukan dianggap senjata sakti.
Kini, masyarakat Madura masih memandang celurit sebagai senjata yang tak terlepas dari kehidupan sehari-hari. Tak mengherankan, bila pusat kerajinan senjata tajam itu banyak bertebaran di Pulau Madura.
Tersebutlah sebuah desa kecil bernama Peterongan. Kampung ini terletak di Kecamatan Galis, sekitar 40 kilometer dari Kabupaten Bangkalan. Di sana, sebagian besar penduduk menggantungkan hidupnya sebagai pandai besi pembuat arit dan celurit. Keahlian mereka adalah warisan leluhur sejak ratusan tahun lampau.
Tak salah memang, bila desa ini menjadi kondang. Maklum, celurit buatan para perajin di Desa Peterongan itu dikenal kokoh dan halus pengerjaannya. Seorang di antara mereka adalah Salamun. Siang itu, lelaki berusia 54 tahun ini menemui Sunarto utusan dari sebuah padepokan silat terkenal di Kecamatan Kamal, Bangkalan.
Sunarto pun meminta Salamun mengerjakan sebilah celurit berjenis bulu ayam. Bagi Salamun, membuat celurit adalah bagian dari napas kehidupannya. Celurit tak hanya sekadar dimaknai sebagai benda tajam yang digunakan untuk melukai orang. Akan tetapi celurit adalah karya seni yang mesti dipertahankan dari warisan leluhurnya.
Pagi itu, Salamun didampingi putranya berbelanja membeli besi tua yang berada di sudut Desa Peterongan. Di antara tumpukan besi itu, Salamun memilih besi bekas rel kereta api dan per bekas jip sebagai bahan baku membuat celurit pesanan Sunarto.
Besi pilihan itu lantas dibawa menuju bengkel pandai besi miliknya yang berada tak jauh dari halaman rumahnya. Batangan besi tersebut kemudian dibelah dengan ditempa berkali-kali untuk mendapatkan lempengannya. Setelah memperoleh lempengan yang diinginkan, besi pipih itu lantas dipanaskan hingga mencapai titik derajat tertentu.
Logam yang telah membara itu lalu ditempa berulang kali sampai membentuk lengkungan celurit yang diinginkan. Dengan dibantu ketiga anaknya, Salamun membuat celurit pesanan padepokan silat tersebut dengan penuh ketelitian. Sebab dia memandang celurit harus mencirikan sebuah karya seni. Tak sekadar sepotong besi yang ditempa berkali kali, melainkan harus memiliki arti dan makna bagi yang memilikinya.
Lantaran itulah, sebelum mengerjakan sebilah celurit, Salamun biasa berpuasa terlebih dahulu. Bahkan saban tahun, tepatnya pada bulan Maulid, Salamun melakukan ritual kecil di bengkelnya. Menurut Salamun, ritual ini disertai sesajen berupa ayam panggang, nasi dan air bunga. Sesajen itu kemudian didoakan di musala. Baru setelah itu, air bunga disiramkan ke bantalan tempat menempa besi. &quotKalau ada yang melanggar (mengganggu), ia akan mendapatkan musibah sakit-sakitan,” ucap Salamun.
Hingga kini, tombuk atau bantalan menempa besi pantang dilangkahi terlebih diduduki oleh orang. Keahlian pak Salamun membuat celurit tak bisa dilepaskan dari warisan orang tua dan leluhur kakeknya. Semenjak kecil dirinya sudah dilibatkan cara membuat celurit yang benar.
Salamun mengungkapkan, buat mengerjakan sebuah celurit besar, dibutuhkan waktu sekitar dua hingga empat hari. Adapun harga celurit tergantung dari bahan dan ukuran motifnya. Celurit paling murah dilepas seharga Rp 100.000.
Pria itu termasuk produktif. Betapa tidak, sudah ribuan celurit yang dihasilkan dari tempaan Salamun. Namun kini, Salamun lebih berhati-hati menerima pesanan celurit. Dia beralasan, banyak orang yang tak memahami filosofi celurit. Minimnya pemahaman inilah yang mengakibatkan celurit lebih banyak digunakan untuk tindak kejahatan.
Sebaliknya, bagi yang mengerti, celurit itu tentunya digunakan lebih berhati-hati. Pendapat itu memang beralasan. Soalnya celurit juga diartikan sebagai lambang ksatria. Dan, bukan malah untuk sembarang menyabet orang.
Di Madura, banyak dijumpai perguruan pencak silat yang mengajarkan cara menggunakan celurit. Satu di antaranya Padepokan Pencak Silat Joko Tole, pimpinan Suhaimi Salam. Perguruan ini mengambil nama dari seorang ksatria asal Sumenep. Kala itu Madura dibagi menjadi dua wilayah kerajaan besar, yaitu Madura Timur di Sumenep dan Madura Barat di Arosbaya Bangkalan. Adapun peninggalan Kerajaan Madura Barat masih terlihat dalam situs makam-makam kuno di Arosbaya.
Dan hari ini, perguruan yang banyak mengorbitkan atlet pencak silat nasional itu secara rutin berlatih meneruskan cita-cita dan semangat leluhurnya, Joko Tole. Padepokan Silat Joko Tole selama ini cukup kesohor di kalangan pencak silat di Tanah Air. Terutama dalam mengajarkan penggunaan senjata tradisional celurit.
Walaupun hanya sebuah benda mati, celurit memiliki beragam cara penggunaannya. Ini tergantung dari niat pemakainya. Di Perguruan Joko Tole, misalnya. Celurit tidak sekadar diajarkan untuk melumpuhkan lawan. Namun seorang pemain silat harus memiliki batin yang bersih dengan berlandaskan agama.
Sebagian masyarakat menganggap celurit tak bisa dipisahkan dari tradisi carok yang dianut oleh sebagian orang Madura. Sayang, hingga kini, belum satu pun peneliti yang bisa menjelaskan awal mula carok menjadi bagian hidup orang Madura. Yang terang, pada dasarnya carok biasa dilakukan ketika seseorang merasa dipermalukan dan harga dirinya dilecehkan. Maka, penyelesaian yang terhormat adalah dengan berduel secara ksatria satu lawan satu.
Latar belakang perkelahian seperti itu diakui Zawawi Imron. Budayawan ini menerangkan, ada adigium Madura yang mengatakan: Dibandingkan dengan putih mata lebih bagus putih tulang. Artinya, daripada hidup malu lebih baik mati. Dengan kata lain, ketika orang Madura dipermalukan, maka ia berbuat pembalasan dengan melakukan carok terhadap yang menghinanya itu.
Namun dalam perkembangannya, arti carok sendiri menjadi tidak jelas. Terutama bila dihubungkan dengan nyelep, yakni menyerang musuh dari belakang atau ketika lawan sedang lengah. Dan, hal itu semakin tidak jelas manakala banyak kasus kekerasan yang bermotifkan sosial ekonomi.
Jadi, untuk mengubah stereotip itu, orang Madura harus melawan kebodohan dan ketertinggalan. Ini seperti kerinduan budayawan sekaligus penyair Madura Zawawi Imron dalam puisi berjudul Celurit Emas: Bila musim melabuh hujan tak turun, kubasahi kau dengan denyutku. Bila dadamu kerontang, kubajak kau dengan tanduk logamku. Di atas bukit garam kunyalakan otakku. Lantaran aku tahu, akulah anak sulung yang sekaligus anak bungsumu. Aku berani mengejar ombak. Aku terbang memeluk bulan. Dan memetik bintang gemintang di ranting-ranting roh nenek moyangku. Di bubung langit kuucapkan sumpah. Madura, akulah darahmu.(ANS/Soedjatmoko dan Bambang Triono) Bagikan