Minggu, 17 Februari 2013

Muslim: Keresahan yang Jadi Profesi

Berawal dari sebuah keresahan, Aditya Muslim atau biasa dipanggil Muslimin serius menggeluti dunia stand-up comedy (SUC). Melihat SUC adalah salah satu wadah yang bisa meluapkan segala keresahan, Muslimin mulai bergabung ke komunitas SUC Surabaya dan mempelajari tentang ilmu SUC.


Kenapa keresahan? Ya, pemuda dari Surabaya berdarah Madura ini merasa orang Madura dipandang rendah, identik dengan tukang sate dan kekerasan. Tapi Muslimin hadir untuk menunjukan pada semua orang, bahwa Madura tidaklah seperti itu, orang Madura juga bisa membanggakan.

Pemuda yang baru saja lulus di Universitas Muhammadiyah Surabaya ini, yakin dengan profesinya sebagai stand-up comedian. “Jadi saya bahasnya dari saya tidak terima, kalian tuh jangan gitu (jangan beranggapan rendah tentang orang Madura). Saya tampil sebagai pembela saja.”

Rajin mengikuti Open Mic di SUC Surabaya, akhirnya membawa pemilik akun Twitter @TretanMuslim ini bertandang ke SUC Metro TV untuk mengikuti Open Mic, pencarian comic baru untuk terus me-refresh layar kaca SUC Metro TV. Baginya, ini adalah kesempatan yang lumayan besar. Seminggu tinggal di rumah sanak saudara di Jakarta membuat Muslimin bisa bersilaturahmi ke beberapa komunitas seperti komunitas SUC Bekasi dan SUC Bandung.

Muslimin tampil dengan ciri khas Madura-nya, mempunyai karakter dan menarik. Pembawaannya yang santai tidak meruntuhkan kelucuannya dalam membawakan bit-bit yang sudah ia buat secara apik dan cerdas. Contohnya saja “Kalian tidak bisa protes sama saya, kalau kalian protes dengan menyebut nama Muslimin, bukan hanya saya yang marah, tapi dunia juga ikut marah,” kira-kira begitulah salah satu bit dan punchline yang cerdas yang ia bawakan.

Sukses Muslimin, semoga kamu terus maju di dunia stand-up comedy Indonesia. (LI)
Sumber : http://suc.metrotvnews.com/detail_article.php?id=24&tbl=profile
Bagikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar